Selamat Hari Sumpah Pemuda bagi seluruh pemuda-pemudi Indonesia. Bicara soal pemuda, biasanya yang terlintas di pikiran kita adalah manusia dengan rentang usia 17-30 tahun, enerjik, dan selalu ingin tahu (karena masih dalam tahap pencarian jati diri). Tapi pemuda bukan bicara soal usia. Age is just in your state of mind. Usia itu apa yang kita pikirkan. Sekalipun fisik kita sudah tua, tapi kalau jiwa kita muda, maka kita pantas disebut pemuda. Maka bukan tidak mungkin ada pemuda yang berjiwa tua kan?
This world too big to explore. Banyak hal menarik di dunia ini untuk kita cari tahu dan selami. Tetapi kenapa banyak pemuda yang menyibukkan diri dengan hal-hal tidak penting? Sebagai seorang akutan, dalam ilmu akuntansi manajemen, ada yang disebut "peristiwa yang menambah nilai atau tidak". Kalau menambah nilai, maka pertahankan. Kalau tidak, ya di hilangkan. Dengan banyaknya hal untuk di explore tersebut, kok masih sempat-sempat nya tawuran, berantam, balapan liar, makai narkoba, seks bebas, dll. Apakah hal tersebut menambah "nilai" kita sebagai pemuda? Jelas tidak. Perdalam kompetensi anda di bidang ilmu yang anda gemari. Kalau mau ya jangan balapan liar, tapi jadi pembalap profesional, bukan pembalap gadungan yang mati konyol di jalan.
Setiap negara sangat bergantung kepada pemudanya. Akan jadi apa negara itu ke depan, di tentukan oleh pemuda-pemuda yang akan mengambil alih kepemimpinan. Maka kalau pemudanya menjadi generasi emas dan berprestasi, bahagia lah negara tersebut karena kesejahteraan dan kemakmuran pasti akan mereka rasakan. Banyak hal yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan jika pemudanya kompeten di bidang masing-masing, apapun itu.
Apa jadi pemuda baik-baik itu ga enak? kenapa tidak? banyak hal menarik yang dapat kita lakukan selagi muda. Bermusik, olahraga, naik gunung, ngumpul sama temen, baca komik, baca buku, etc. Termasuk kegiatan religius untuk mendekatkan diri pada sang pencipta. Akhirnya, keseimbangan jiwa dan raga pun terpenuhi. Itu yang harusnya dilakukan pemuda masa kini. Kalo pemuda jaman dulu berkutat dengan penjajah dan persatuan Indonesia, maka tugas kita untuk meneruskannya dan meningkatkan kualitas kehidupan bangsa dan negara ini. Kedepan, kompetisi tentu semakin ketat dan sulit. Kalau tidak siap, maka siap-siap tersingkir dari persaingan.
Akhir kata, semoga kita sebagai pemuda masa kini sadar akan tugas dan tanggung jawab kita. Kita bisa tetap mengisi diri sambil bersenang-senang dan menikmati hidup bukan?